udah lama ga bikin entri baru..
sekarang saya kembali, setelah bingung mau
ngapain soalnya sekarang lagi ga ada kerjaan di kantor. padahal sekarang baru
pukul 8.37 AM hari senen pula!
pasti pada bertanya-tanya, kok bisa
ngantor hari senen pukul 09.00 udah nganggur?
yang notabene-nya hari senen itu hari
super sibuk buat para pencari duit.
gak buat aku. senen itu bisa dibilang
salah satu hari kerja yang lumayan nyantai setelah hari sabtu.
oya betewe, aku belum pernah kasih tahu
kerjaan aku apaan yaa...
aku kerja disalah satu perusahaan export
wig di Indonesia. tapi aku bukan di head officenya, aku di kantor produksinya,
yap sebuah pabrik.
kalo nama jabatannya si "staff
produksi ladies" tapi kerjaannya ga menyangkut masalah produksi, paling
nyrempet-nyrempet dikit.
kerjaan utamaku adalah korespondensi
perkantoran atau bahasa gampangnya surat-menyurat. tapi aku ngerjainnya pakai
Bahasa Inggris karena semua buyers di perusahaan tempat aku kerja berasal dari
luar negeri semua.
Oke, aku jelasin kerjaan aku mulai dari pagi sampai pulang..
Pertama di pagi hari, setelah tiba di kantor, aku langsung nyalain
computer dan printer. Tanpa alat-alat tersebut aku gak bisa kerja.
Di pagi hari, aku harus print semua email masuk kemudian
digandakan untuk para bos-bosku. Abis kelar nyebarin semua email masuk, aku nerjemahin
semua email yang aku kasih tadi dari English ke Indonesia karena ada beberapa
bosku yang gak bisa English sama sekali. Untungnya bos utamaku ngerti English,
jadi aku gak perlu terlalu ribet ngejelasin ke dia.
Kelar nerjemahin dan bagi-bagi terjemahan, aku mulai cari jawaban
dari email-email tersebut. Untuk memudahkan aku cari jawaban, aku bagi
email-email tersebut jadi 3 kategori:
1. Clear
Kategori pertama
clear, jelas. Untuk email yang masuk kategori ini adalah email-email yang
jawabannya “well noted”, “confirmation”, “will wait” and etc. biasannya
email-email ini aku udah tahu jawabanya bakal kaya gitu, dilihat dari casesnya.
Biasanya waktu aku majuin ke bosku, aku udah langsung jelasin jawabannya kaya
gini bla bla bla dan dia akan manggut-manggut tanda oke.
2. Confirmation
Yang dimaksud
konfirmasi adalah aku harus nyari data-data yang berkaitan dengan cases yang
ada di email. Setelah megumpulkan data-data yang bersangkutan dengan casesnya,
email-email tersebut bisa mengalir ke kategori Clear ataupun Ask the boss. Kalau
aku bisa dapet jawaban konkret setelah cari data-data, aku bisa langsung ajuin
jawaban gimana bales emailnya ke bosku. Dan kalau kira-kira bosku oke, aku akan
masukin email ini ke kategori Clear. Tapi ada juga email-email yang memang aku
harus research history-nya dan jawabanya aku serahkan ke bosku mau gimana. Aku masukin
email itu ke kategori Ask the bos. Ibaratnya dikategori inilah, email-email
ditentukan apa masuk ke Clear atau Ask the boss. Secara gak langsung kategori
ini kaya filter.
3. Ask the boss
Kategori ini
adalah kategori yang lumayan bikin aku deg-degan. Soalnya, semua jawaban
tergantung si pak bos dan aku kadang gak punya bayangan sama sekali pak bos mau
bales apa. Kadang dia bisa kasih balesan email yang panjangnya kaya bikin essay
kuliah. Kadang isinya sama kaya email-email yang di kasih ke buyers lain atau
kadang mengarang bebas karena dia udah mentok mau bales apa. Sementara kalau
ada email dari filteran Confirmation, itu rada mending, karena aku udah tahu
kira-kira jawabnya gimana.
Dengan mengelompokan email-email berdasarkan kategori diatas, itu
sangat mempermudah kinerja aku biar gak usah bolak-balik. Biasanya setelah aku
bagi-bagi email berdasarkan kategori, aku akan langsung bikin draft.
Draft itu perkiraan kita mau bales apa. Untuk Clear, aku bisa
langsung bikin draft pastinya yang gak perlu direvisi lagi. Jadi, segepok email
yang masuk Clear gak perlu kubongkar pasang bolak balik.
Confirmation, perbandingan draft yang bisa langsung aku pastiin
jadi dengan yang menurut pak boss adalah 60% - 40%. 60% untuk pak boss oke dan
40% untuk revisi.
Sementara yang Ask the bos, udah pasti aku cuma bikin draft yang
isinya Cuma kop surat, kepada dan salutation doank.
Kelar bikin draft, aku majuin email-email tersebut ke bos dengan
laporan-laporan dan temuan-temuan yang udah aku temukan. Disini aku benar-benar
diuji. Waktu pertama kali aku dilepas untuk kerja sendiri tanpa pendamping, aku
harus benar-benar menajamkan telinga dan ujung pensilku.
Karena sesi ini adalah sesi dikte yang gila. Bosku seorang Korean,
dia memang sudah bisa Bahasa Indonesia, tapi untuk aku orang yang belum kenal
dia lama, cara dia berbahasa itu bikin geli ketawa sekaligus bikin bingung.
aku harus menulis sama persis dengan apa yang dia katakan. Dia selalu
kasih jawaban yang panjang lebar dan gak pernah cari kalimat yang lebih
singkat tapi intinya sama. Entah pensilku menulis apa dan mulutnya sampai mana.
Sering aku ketinggalan omongan dia hingga banyak yang terlewat dan aku meminta
untuk mengulanginya. Hingga suatu saat, mungkin dia saking keselnya, dia sampai
menghela napas panjang karena aku ketinggalan mulu. Sampai akhirnya, kelar dia
ngedikte jawaban yang senak udel dia, dia selalu tanya “maksud?” yang kadang
bikin aku ngerasa “emang bodo banget ya gue?”. Dan kalau aku jawab iya, dia
akan bilang “coba ulangi”. haaaaaaaaaaaahhhhhhhhh….!
Kelar maju email aku bikin balesan email yang kira-kira perlu
bosku untuk cek lagi dalam versi Bahasa Inggris. Yap, waktu dia dikte jawaban
emailnya, dia pakai Bahasa Indonesia dan aku bertugas untuk menerjemahkan ke
Bahasa Inggris.
Pernah aku kena omel karena aku persingkat kalimatnya dan aku
pindah posisi kalimatnya untuk lebih enak dibaca dan lebih singkat padat. Aku pikir
itu untuk berhemat toh yang penting tidak merubah arti. Tapi begitu aku majuin
lagi balesan email versi Bahasa Inggrisnya, dia ngomel sengomel-ngomelnya. Dia minta
aku ganti semuanya sama persis sama apa yang udah keluar dari mulutnya.
Setelah aku majuin balesan email-email yang perlu dia acc dalam
versi bahasa Inggris, aku baru bisa kirim email itu dannnnnnn kelar deh kerjaan
aku.
Kadang aku sangat menikmati kerjaan ini dan sangat menyukainya. Tapi
kadang benci setengah mati kalau cases emailnya bikin pusing!
Cases email yang biasa aku terima ada tentang complain, order,
tanya estimasi kirim barang, status order, kiriman order dll.
Tapi satu hal yang aku (harus) syukuri. Pekerjaan yang aku
dapatkan ini sesuai dengan apa yang aku inginkan. Karena waktu aku lulus
kuliah, dan masih dalam masa-masa pangangguran, ingin rasanya aku bekerja di
field-ku sesuai sama apa yang aku pelajari di bangku kuliah, English. Karena kebanyakan
aku masukin lamaran-lamaran seperti front liner gitu. Hingga tercetus kalimat “aku
pengen deh kerja yang ilmu kuliahku kepake, di bidang Bahasa Inggris”. Alhamdulilah
terwujud.
Buat temen-temen yang masih melamar-lamar dan menunggu dipanggil
oleh perusahaan-perusahaan, tetap semangat dan jangan meyerah. Aku punya quote
nih, buatan aku sendiri “kalau kamu udah berusaha dan berdoa, masa iya Tuhan
gak akan kasih?” Jadi, percayalah guys, kalaupun kalian udah sampai titik putus
asa, tenang aja pertolongan Allah datang pada saat-saat terakhir.
Udahan dulu yak, aku dapet kerjaan nih dari tetangga meja kerja. Iya,
emang kalau aku gak ada kerjaan, aku obral ke temen-temen siapa yang punya
kerjaan. Dari pada aku bengong, gak enak kali diliat pak boss.
See yaa when I see yaa my readers…